Hand-drawn black and white pencil sketch of a fish farmer at a pond full of catfish, carefully calculating the selling price of the fish. The scene includes a variety of tools such as a weighing scale, a notebook with scribbled numbers, and baskets filled with harvested catfish. The background shows a serene fish farm setting with calm water, lush aquatic plants, and distant hills, emphasizing the tranquil environment of a rural fish farming business.

Cara Menentukan Harga Jual Ikan Lele

Mengenal Budidaya Lele Secara Tradisional

Ngomongin soal ikan lele, pasti banyak yang udah tau kalau ikan ini sering banget kita temuin di hidangan pecel lele sepanjang jalan. Nah, tapi pernah nggak sih kepikiran kalau sebenernya budidaya lele itu bisa dilakukan secara tradisional di pekarangan rumah kita? Yup, ternyata emang bisa loh! Budidaya lele secara tradisional ini jadi pilihan favorit untuk mereka yang punya lahan terbatas namun pengen temenan dengan usaha budidaya ikan. Dengan metode tradisional ini, kita bisa ngirit biaya, apalagi buat para pemula yang baru mau mulai belajar budidaya. Plus, hasilnya juga nggak kalah sama yang diolah dengan teknologi canggih.

Ternyata, banyak banget saudara kita dari pedesaan yang udah familiar sama cara budidaya lele tradisional ini. Salah satu alasan utamanya adalah karena lele itu ikan yang tahan banting dan bisa hidup di berbagai kondisi air. Jadi, cocok banget buat mereka yang pengen mulai bisnis kecil-kecilan dari rumah. Singkatnya, budidaya lele ini nggak ribet, sederhana, tapi hasilnya mantap. Nah, buat kamu yang penasaran gimana sih caranya budidaya lele secara tradisional, yuk kita pelajari langkah-langkah praktisnya berikut ini!

Pertama nih, kita perlu siapkan kolam. Nggak usah gede-gede, yang penting cukup untuk menampung lele yang mau kita budidayakan. Kolam buatan dari terpal bisa jadi pilihan yang ekonomis. Setelah kolam siap, saatnya isi dengan air hingga ketinggian sekitar 100-120 cm. Jangan lupa untuk mengendapkan air ini dulu selama 2-3 hari sebelum benih lele dimasukkan. Endapan ini penting supaya zat-zat kimia yang ada dalam air bisa hilang dan kondisi air jadi lebih stabil untuk lele.

Langkah kedua, pilih benih lele yang berkualitas. Pilihan benih ini bakalan mempengaruhi hasil dan proses budidayanya nanti. Pilih yang sehat, bergerak aktif, dan nggak ada cacat. Setelah itu, masukkan benih secara perlahan ke kolam. Supaya lele nggak stres, pastikan suhu air kolam kurang lebih sama dengan suhu wadah benih sebelum dipindahkan. Umur benih yang ideal buat dilepas di kolam adalah sekitar 10-12 hari sejak penetasan. Biar ora kaget, lele kudu dikenalin dulu sama kondisi kolam barunya.

Proses berikutnya adalah perawatan kolam. Gampang kok, cukup jaga kebersihan dengan mengganti air secara rutin. Kalau air udah mulai kelihatan keruh nggak genah, saatnya dikuras dan diganti. Pertumbuhan lele bakal optimal kalau airnya bersih dan mengalir. Sambil jalan, lele juga butuh makanan tambahan kayak pelet. Pakan yang balance bakal bikin lele tumbuh lebih cepat dan sehat.

Tapi, nggak semua bisa langsung sukses dalam budidaya ini. Kamu kudu bersabar juga. Kuncinya ya tenanan, teliti dalam perawatan, dan semangat mencoba. Nah, kalau kamu udah berhasil panen, kamu malah bisa jual sendiri atau jadi distributor. Asyik, kan? Buat yang penasaran pengen jadi distributor ikan lele, Rumah Ikan Lele di Madiun cuk cocok banget! Disini setiap hari bisa panen hingga 10 ton dengan kualitas ekspor yang sudah diakui. Mereka bahkan melayani dalam skala kecil dan besar. Yuk, hubungi mereka di rumahikanlele.com atau chat aja langsung di WA ke wa.me/6285735600626.

Scroll to Top