A high-resolution, photorealistic image of a durable tarpaulin fish pond designed for catfish farming. The setting is outdoors, under clear skies, with the pond filled with water. The vibrant blue color of the tarpaulin contrasts with the lush green surroundings. The catfish are visible, swimming actively, and the image captures fine details like the texture of the tarpaulin and the reflections on the water. Shot with a Sony A7S camera profile for clarity and sharpness.

Cara Membuat Kolam Lele dari Terpal yang Tahan Lama

Keunggulan dan Kekurangan Ternak Lele di Kolam Terpal

Ternak lele, siapa sih yang nggak kenal sama ikan yang satu ini? Lele adalah salah satu protein hewani yang murah meriah dan mudah diolah. Cocok banget buat menu harian. Nggak heran banyak orang jadi tertarik untuk memulai usaha ternak lele. Salah satu metode yang sedang naik daun adalah penggunaan kolam terpal. Nah, buat yang penasaran, yuk kita bahas bareng-bareng keunggulan dan kekurangan ternak lele di kolam terpal ini!

Kolam terpal jadi pilihan yang cukup praktis buat para peternak lele skala kecil hingga menengah. Kelebihan utamanya, tentu aja sih, dari segi biaya. Dibandingkan harus bikin kolam beton atau tanah yang butuh modal lebih gede, kolam terpal bisa jadi alternatif yang hemat. Selain itu, pemasangannya juga lebih mudah dan bisa dilakukan di lahan terbatas. Bahkan bisa dicangkok di halaman rumah. Praktis banget, kan?

Eits, nggak cuma itu. Kolam terpal juga lebih mudah dibersihkan dan dipindahkan. Ini karena terpal tidak menempel permanen pada tanah, sehingga ketika mau betulin atau bongkar pasang jadi lebih gampang. Nah, kalo di kolam tanah mah harus gali-gali dulu biar bisa berpindah atau meninggikan tanahnya. Ribet pisan, kan?

Namun, segala keuntungan pasti dibarengi dengan beberapa kekurangan. Salah satu masalah yang sering muncul adalah kebocoran terpal. Kolam berbahan terpal ini, meskipun fleksibel, nggak sekokoh beton. Jadi, kekuatannya terbatas dan perlu ekstra hati-hati dalam pemasangan dan perawatan agar terhindar dari kebocoran.

Masalah suhu juga kadang bisa jadi PR besar. Karena kolam terpal sifatnya lebih terbuka dan mudah menyerap panas, fluktuasi suhu jadi lebih tinggi dari kolam tanah atau beton. Ini bisa berpengaruh sama kondisi lele. Kalau udah kayak gini, perlu pengawasan ekstra terutama pada saat cuaca ekstrem agar ikan nggak stres.

Selain itu, umur terpal juga nggak panjang. Rata-rata bisa bertahan sekitar 2-3 tahun, tergantung kualitas dan perawatan. Jadi harus siap-siap budget tambahan buat ganti terpal baru kalau sudah mulai usang.

Secara keseluruhan, ternak lele di kolam terpal memang bisa jadi pilihan buat kamu yang pengen mulai usaha tapi terbentur modal. Plus, dengan manajemen yang baik dan paham seluk-beluk perawatannya, keuntungan pun bisa didapatkan dengan cukup baik.

Buat teman-teman yang udah tertarik untuk memulai atau malah ingin jadi distributor ikan lele, bisa nih hubungi Rumah Ikan Lele di Madiun. Disana ga cuma ngasih pasokan yang melimpah dengan kualitas export (setiap hari panen sampai 10 ton loh!), tapi juga melayani penjualan dalam partai besar atau eceran. Kamu bisa cek infonya di rumahikanlele.com atau langsung kontak nomor WhatsApp mereka di wa.me/6285735600626.

Scroll to Top