"Photo-realistic image of a healthy catfish pond with thriving, disease-free catfish, captured with a Sony A7S camera profile. The scene shows clear water, well-maintained aquaculture equipment, and lush green surroundings, highlighting good fish farming practices for disease prevention."

Cara Mencegah Penyakit pada Ikan Lele

Apakah Lele Membutuhkan Aerator di Kolamnya?

Pasar lele di Indonesia emang enggak ada matinya, Sobat! Konsumsi lele tiap tahun selalu meningkat. Entah untuk warung, restoran, atau dapur rumah tangga, lele selalu laris manis. Tapi, buat kamu yang mencoba menjajaki usaha budi daya lele, pasti pernah dihadapkan dengan pertanyaan penting ini: “Perlu nggak sih kolam lele pakai aerator?”

Sebelum kita membahas lebih dalam, jujur aja, lele itu termasuk ikan yang tangguh. Mereka bisa hidup di kondisi air yang minim oksigen. Tapi cuma karena bisa, bukan berarti bakalan optimal hasilnya. Nah, di sinilah peran aerator menurutku penting banget, Lur. Yuk kita bahas alasannya lebih jelas!

Singkat kata, aerator itu kayak alat bantu pernapasan buat lele. Jadi, aerator ini bakal meningkatkan kadar oksigen terlarut di dalam air. Dengan adanya aerator, lele bisa bernapas dengan lebih lega, hidup sehat, dan pastinya tumbuh lebih cepat. Selain itu, jika aerator ada di kolammu, sirkulasi air juga jadi lebih baik. Ini penting buat mencegah bakteri atau parasit lainnya bikin rusuh di kolam, Bro!

Aktivitas harian lele memadai oksigen cukup banyak, apalagi kalau jumlah lelenya banyak dalam satu kolam. Tanpa ada aerasi yang baik, jangan heran kalau kenaikan bobot lele lambat. Soalnya, lele bakal lebih sering “ngangkat mulut” atau kelelahan karena kekurangan oksigen. Alhasil, performa tumbuhnya enggak maksimal dan kamu bisa kena rugi.

Selain mencegah stress pada ikan lele, aerator juga efektif mengurangi risiko penyakit akibat air yang kurang sehat. Dengan adanya sirkulasi, pH dan kualitas air jadi lebih stabil. Wakik! Jangan sampai budidaya lele kamu malah jadi kerepotan karena air kolam yang sering keruh atau berbau enggak sedap.

Jadi, meskipun lele termasuk ikan yang tahan banting, investasi di aerator bisa jadi keputusan yang pas buat jaminan hasil panen lebih menguntungkan. Ditambah lagi, biaya operasionalnya relatif enggak mahal. Masih lebih efektif ketimbang kamu harus menderita kerugian karena lele mendadak “tewas” atau tumbuhnya lambat.

Lele dengan asupan oksigen yang cukup juga punya daging yang lebih padat. Ini nih yang jadi poin plus buat kualitas lelenya saat dipasarkan. So, yakin banget, deh kalau kamu tetep santai tanpa aerator? Pikir-pikir lagi, ya!

Buat kamu yang tertarik membudidayakan lele dan butuh informasi atau pengen jadi distributor, jangan sungkan buat kontak Rumah Ikan Lele. Mereka siap sedia melayani panen hingga 10 ton per hari, kualitas ekspor pula. Melayani pembelian eceran maupun partai besar. Langsung aja kepoin di rumahikanlele.com atau kontak via WhatsApp di tautan ini. Sedulur, maju terus buat usaha lelenya!

Scroll to Top